FORKI Bali Gelar Syukuran PON

2 hours ago 1
ARTICLE AD BOX
Meski meleset dari target, mereka tetap bersyukur karena memetik hasil bagus dan kondisi para atlet juga dalam kondisi baik. Meski demikian, mereka juga tetap mengevaluasi kekurangannya.

"Target awal memang 3 emas, namun hanya satu yang di raih. Tapi, kita harus bersyukur atas semua itu. Maka kita bikin acara syukuran hari ini," kata Ketua FORKI Bali Armand Setiawan Wulianadi, di sela-sela kegiatan di Bengkel Kata Kumite, Kuta, Senin (18/11).

Menurut Armand Setiawan, target tiga emas karena dirinya melihat barometer karate di Indonesia sedang bergejolak. Maka FORKI Bali menargetkan tiga emas, namun hanya meraih satu emas. Maka, kata Armand, pihaknya terus melihat dan mengilas balik kegiatan itu dan mengevaluasi yang dilakukan dan apa yang akan dilakukan. 

Untungnya, kata Armand, banyak suport dari KONI Bali dan sejumlah pihak yang mendukung dalam berbagai kegiatan, termasuk saat PON. Dari PON itu, Armand belajar, kalau tidak ada target, tidak bisa fokus.

“Namun saat ada target, maka ada yang difokuskan. Kita terus evaluasi untuk membawa lebih baik atlet Karateka Bali," ucap Armand Setiawan. 

Sementara itu, Ketua KONI Bali, I Gusti Ngurah Oka Darmawan memberikan apresiasi atas prestasi atlet melalui proses panjang yang berkelanjutan, berjenjang dan berkecukupan. Karena itu, syukuran sangat penting tidak tergantung hasilnya. Menurut dia, FORKI mendapatkan medali emas, perak dan perunggu. 

"Kegiatan yang dilaksanakan Forki Bali ini sangat lengkap dan ada dokumentasinya. Mudah-mudahan ini jadi evaluasi. FORKI berani mengevaluasi, karena itu ada hal yang melemahkan atau yang menguntungkan," kata Oka Darmawan.

Menurut Oka Darmawan, hasil yang diperoleh tim PON Bali di rangking tujuh dengan 36 emas dari 74 wakil yang ke final dari berbagai cabang olahraga. Namun, hanya separuh yang mendapat emas. Sehingga target 45 emas tidak tercapai. 

"Kita sudah berjuang baik. Saya berterimakasih kepada para atlet, karena yang dikibarkan saat PON adalah bendera Bali Dwipajaya," pungkas Oka Darmawan. dar
Read Entire Article