ARTICLE AD BOX
Anggota KPU Tabanan/ Divisi Teknis Penyelenggaraan, Ni Komang Yuni Lestari, Selasa (12/11) mengatakan, simulasi pencoblosan yang akan melibatkan warga secara langsung ini bertujuan untuk memberikan pemahaman dan pengalaman nyata tentang proses pencoblosan dan meningkatkan kesadaran pemilih kepada pemilih. Sementara mitigasi bencana dilakukan untuk memastikan lokasi pemungutan suara aman dan sesuai prosedur. Keduanya diharapkan dapat memperlancar proses pemungutan suara pada 27 November 2024 mendatang. Kata Yuni Lestari, simulasi pencoblosan tersebut dijadwalkan berlangsung di salah satu Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Desa Antosari, Kecamatan Selemadeg Barat, pada Minggu (17/11) mendatang.
Dijelaskan Yuni Lestari, pemilihan lokasi ini merupakan tindak lanjut atas rekomendasi dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Tabanan yang menyatakan kekhawatiran adanya pemilih yang mungkin enggan menggunakan hak pilihnya karena lokasi TPS yang jauh. “Kami jadwalkan simulasi pencoblosan ini pada 17 November 2024 di salah satu TPS di Desa Antosari, Kecamatan Selemadeg Barat,” ujar Yuni Lestari.
Yuni Lestari menambahkan, simulasi tidak hanya bertujuan sebagai ajang sosialisasi proses pemungutan dan penghitungan suara, tetapi juga diharapkan mampu menjawab kekhawatiran masyarakat mengenai proses pencoblosan yang terkendala jarak ke TPS. “Dengan simulasi ini, kami ingin masyarakat semakin yakin untuk datang ke TPS pada saat Pilkada Serentak 27 November 2024 mendatang,” tegas Yuni Lestari.
Di samping simulasi pencoblosan, KPU Tabanan juga mempersiapkan langkah mitigasi bencana sesuai arahan dari KPU RI dan Provinsi Bali, terutama dalam hal penentuan lokasi TPS yang aman. Untuk itu, KPU Tabanan akan melakukan koordinasi bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tabanan guna memastikan bahwa setiap TPS berada di lokasi yang aman dan sesuai dengan prosedur mitigasi bencana. “Koordinasi ini akan dilakukan terlebih dahulu secara internal, kemudian kami akan menentukan jadwal serta pihak-pihak yang akan dilibatkan dalam proses mitigasi,” imbuh Yuni Lestari.
Rencananya, koordinasi dengan BPBD akan digelar setelah pelaksanaan debat terbuka kedua untuk Pilkada Serentak 2024. Hal ini dilakukan agar semua persiapan akhir menjelang hari pemungutan suara dapat ditangani dengan baik dan setiap risiko bencana bisa diantisipasi. Selain persiapan simulasi dan mitigasi bencana, KPU Tabanan juga tengah melaksanakan bimbingan teknis (bimtek) terkait pemungutan dan penghitungan suara bagi Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) se-Kabupaten Tabanan.
Kegiatan bimtek yang berlangsung sejak Senin (11/11) hingga Selasa (12/11) kemarin bertujuan untuk membekali PPK dan PPS agar mereka dapat melaksanakan bimtek serupa kepada Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di masing-masing TPS sebelum hari pemungutan suara. Yuni Lestari menjelaskan bahwa materi dalam bimtek ini meliputi berbagai aspek penting, seperti prosedur pemungutan dan penghitungan suara, penggunaan aplikasi Sirekap (Sistem Informasi Rekapitulasi Pilkada), tata cara pengisian formulir C hasil plano yang akan digunakan di TPS, serta beberapa materi lain yang dibutuhkan oleh KPPS. “Dengan adanya bimtek ini, kami harap seluruh jajaran badan ad hoc di tingkat kecamatan dan desa bisa lebih siap dalam menjalankan tugas di hari pemungutan suara nanti,” pungkas Yuni Lestari.cr79