Puisi Guru Ariati Terbit di 3 Antologi Dunia

6 days ago 3
ARTICLE AD BOX
Tiga antologi puisi dunia itu, yakni Pancasila dalam Perspektif Penyair Dunia (Pancasila in the Perspective of Global Bards), Antologi Puisi Budaya Indonesia-Spanyol, dan Puisi Cinta Palestina. Isi buku ini merupakan kumpulan puisi terbaik karya penyair dari seluruh dunia. 

"Puisi itu diterbitkan dalam satu buku, dalam bahasa Indonesia Inggris, Indonesia-Spanyol dan Indonesia-Palestina," jelas Ariati, di ruang kerjanya, SMPN 3 Selat, Banjar Geriana Kangin, Desa Duda Utara, Kecamatan Selat, Karangasem, Selasa (12/11).

Dalam antologi puisi, berjudul, Pancasila dalam Perspektif Penyair Dunia, karya milik Ariati yang dimuat berjudul  Bingkai Cinta Tanah Air, jadi satu dengan 38 puisi lainnya.

Sedangkan dalam buku Antologi Puisi Budaya Indonesia-Spanyol, judul karya Ariati, Kuta Jejakmu tak akan Hilang. Sedangkan di buku Antologi Puisi Cinta Palestina, karyanya Sajakmu Berbalut Luka, diterbitkan bersama 125 puisi karya penyair se-dunia. Bertindak sebagai kurator Sulaiman Juned, dan Muhammad Subhan.

Satu lagi karya Ariati berjudul Serpihan Aksara dan Sketsa Kota Tua, diterbitkan di Antologi Puisi, Jakarta Kota Literasi Kita. "Artinya, karya saya selama tahun 2024, diterbitkan di empat buku antologi puisi, tiga di antologi puisi dunia dan satu antologi puisi nasional," jelas pendidik dari Banjar Jangu, Desa Duda, Kecamatan Selat.

Antologi puisi, Jakarta Kota Literasi Kita katanya, bertindak sebagai editor Dr Tuti tarwiyah, Sam Muktar Chan, kurator Asrizal Nur, prolog Prof Wahyu Wibowo, Epilog Dr Sunu Warsomo dan sambutan Firman Syah.

Ariati telah pensiun jadi PNS sejak 31 Desember 2022. Namun dia diaktifkan membantu SMPN 3 Selat berstatus sebagai guru relawan. Guru tersebut sangat aktif berkarya bidang sastra, khususnya puisi. Sebelumnya telah menerbitkan antologi puisi yang memuat karya-karya puisinya,

Antologi puisi, dengan membukukan 44 puisi, berjudul Tarian Musim tahun 2023. Sebelumnya menerbitkan antologi puisi berjudul Kepak Sayap Merpati tahun 2019.
Sedangkan di dalam antologi puisi karya bersama, karyanya telah diterbitkan di 11 buku antologi puisi, yang di dalamnya memuat karya puisi bersama. Antologi puisi Ariati kebanyakan mendapatkan inspirasi dari dua daerah Yogyakarta dan Bali. Temanya mengenai lingkungan sosial, dan alam.

Dari kedua wilayah itu, katanya, Ariati memperhatikan terjadinya pergantian musim, tak ubahnya seperti tarian. Pada akhirnya mencapai titik kulminasi karyanya, hingga memutuskan antologi puisinya berjudul, Tarian Musim.

Beberapa karya puisi di buku itu, Mailoboro di Malam Hari, Di Kaki Tugu Jogja, Pesisir Buitan, Jogja Pagi Hari, Hujan Tawarkan Pelangi, Duka Cianjur, Puputan Margarana dan lain-lain. "Saya akan terus berkarya, semasih mendapatkan inspirasi," jelas guru SMPN 3 Selat sejak 2010, ini.7k16

Read Entire Article