TPA di Desa Landih Terbakar

4 days ago 4
ARTICLE AD BOX
BANGLI, NusaBali
Tempat pembuangan akhir (TPA) Bangli di Desa Landih, Kecamatan Bangli, Bangli, terbakar. Upaya penanganan kebakaran dengan mengerahkan 3 armada Damkar Bangli.

Hingga Kamis (14/11) sore, asap masih terus mengepul di TPA. Kabid Damkar BPBD dan Damkar Bangli Dewa Gede Wirawan saat dikonfirmasi, menyampaikan kebakaran di TPA sudah terjadi dari beberapa hari lalu. Bahkan sudah 4 hari terakhir pihaknya berupaya pemadaman. "Karena di bagian bawah ada tumpukan sampah sehingga sulit ditemukan titik api," jelasnya.

Kondisi saat ini, kebakaran semakin meluas. Untuk pemadaman perlu dukungan alat berat. Hanya saja alat berat di TPA saat ini  rusak alias tidak berfungsi. "Alat berat tidak berfungsi sehingga tidak bisa dilakukan pengerukan sampah dan pemadaman api tidak bisa langsung ke titik api," kata Dewa Wirawan.

Foto: Kepulan asap penuhi areal TPA Bangli di Desa Landih, Kecamatan Bangli, Kamis (14/11). -EKA SRI

Lanjutnya, karena tidak ada alat berat di TPA maka dilakukan koordinasi dengan Dinas PUPR Perkim Bangli agar didukung penyiapan alat berat. Tim Dinas PUPR Perkim sudah mengecek ke TPA untuk mengetahui kondisi di lapangan. "Di cek kondisi di lapangan alat mana yang bisa diturunkan, jangan sampai alat ikut terbakar," sambugnya.

Kata Dewa Wirawan, selain terkendala alat berat, pihaknya harus bolak balik mengambil air dengan jarak yang cukup jauh. Selama proses pengisian tangki damkar, dimanfaatkan armada tangki air milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bangli yang standby di TPA. "Hari ini (Kamis) kami melakukan pemadaman dari pagi hingga siang kemudian dilanjutkan siang hingga sore," ujarnya.

Kepala DLH Bangli Putu Ganda Wijaya mengatakan kebakaran di TPA ini dampak dari gas metana. Awal kebakaran dikatahui pada 7 November. Pihaknya berupaya melakukan pemadaman dengan alat milik DLH.

Api berhasil ditangani, namun akhirnya muncul kembali. Pihaknya pun didukung oleh petugas damkar untuk melakukan pemadaman. Dia mengklaim kebakaram ini sudah bisa dikendalikan, namun tetap siaga di TPA.

Terkait kondisi alat berat, Putu Ganda mengakui alat berat di TPA dalam kondisi rusak. Sejatinya ada 3 alat berat, namun 2 diantaranya sudah tidak bisa digunakan. "Kami sudah mengusulkan untuk pengadaan alat berat melalui BKK," terangnya. 7esa
Read Entire Article