Adi Arnawa Kendorkan Hibah, Prioritas Bangun Infrastruktur Jalan di Badung

3 hours ago 1
ARTICLE AD BOX
Keputusan ini dibagikannya ketika menghadiri upacara keagamaan di Pura Dalem Sukun yang berlokasi di Banjar Muluk Babi, Desa Sangeh, Kecamatan Abiansemal, Badung pada Senin (5/5/2025) malam.

“Kebijakan hibah itu agak berkurang, tetap berjalan namun dilakukan secara selektif,” ungkap Adi Arnawa.

Kata Bupati asal Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung ini, fokus kebijakannya untuk saat ini adalah infrastruktur. Trase jalan existing akan direvitalisasi sampai penambahan trase baru dan rekayasa lalu lintas di seluruh Gumi Keris.

Untuk mendukung kebijakan ini, hibah yang getol berjalan sejak era Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta akan dikendorkan. Adi Arnawa mengaku akan mengurangi hibah pembangunan fisik untuk bangunan yang kondisinya masih baik atau tidak urgen membutuhkan perbaikan.

“Kalau ada karya-karya, pujawali, nganteg linggih pasti akan tetap diberikan. Tetapi, kalau sudah urusan fisik, yang masih bagus, biarkan dulu. Mungkin nanti bisa di tahun 2027 akan ditancap lagi,” beber Adi Arnawa.

Bupati yang juga eks Sekretaris Daerah Kabupaten Badung ini menuturkan, perbaikan infrastruktur jalan sangat mendesak sekarang ini karena masalah kemacetan yang semakin akut. Persoalan ini pada akhirnya mengganggu aktivitas pariwisata yang jadi tumpuan perekonomian.

Adi Arnawa mengaku khawatir jika infrastruktur jalan tidak digeber dari sekarang, akan berpengaruh pada kunjungan wisatawan ke Bali. Pada akhirnya, hal tersebut akan berdampak pada pendapatan daerah dan program hibah itu sendiri.

“Saya takut wisatawan mancanegara tidak datang lagi ke Bali. Dan, kalau sudah seperti itu akan sulit untuk menjalankan program hibah ini,” tegasnya.

Sebagai catatan, Pemerintahan Adi Arnawa-Alit Sucipta mencanangkan 19 proyek infrastruktur jalan yang tersebar di Kuta Selatan, Kuta, Kuta Utara, Mengwi, dan Abiansemal. Untuk mengeksekusi proyek tersebut, Adi tidak sungkan mengatakan Pemkab Badung sedang butuh banyak dana.

Adi juga mengatakan bahwa APBD Badung tidak akan cukup kuat merealisasikan seluruh proyek tersebut lantaran ada program lain yang perlu didukung APBD. Untuk itu, ia membuka opsi mengenai skema pendanaan termasuk dengan skema pinjaman.

“Ini membutuhkan dana yang sangat banyak sekarang. Saya sedang mengambil skema (pendanaan) dengan pinjaman. Kalau APBD saja, saya takut program yang lain tidak jalan,” jelas Adi Arnawa.

Sementara itu, tantangan terbesar dalam pembangunan infrastruktur di Badung dewasa ini, kata Adi, adalah harga tanah di Gumi Keris yang melonjak dalam waktu singkat. Proses pembebasan lahan demi realisasi proyek infrastruktur adalah tahapan yang menjadi perhatiannya.

Di tahun 2025 ini, salah satu proyek infrastruktur jalan yang dikebut adalah peningkatan ruas Jalan Merta Agung-Jalan Mertanadi. Ruas jalan yang lebarnya 3 meter ini akan ditingkatkan ke 5 meter. Proyek ini sudah masuk APBD Badung Tahun Anggaran 2025 sebesar Rp 12 miliar lebih.

Selain itu, penambahan Lampu Penerangan Jalan (LPJ) juga akan dilakukan di seluruh Badung secara bertahap. Kecamatan Petang jadi salah satu prioritas pelaksanaan proyek ini. Kata Adi Arnawa, proyek ini sudah dimasukkan ke APBD Perubahan Tahun Anggaran 2025. *rat
Read Entire Article