ARTICLE AD BOX
Bupati Gianyar, I Made Mahayastra, yang membuka secara langsung lomba tersebut mengatakan, kegiatan serupa rutin digelar setiap tahun guna mencari sapi jantan unggulan untuk dikembangkan secara genetis melalui program inseminasi buatan.
“Lomba ini mencari bibit sapi jantan yang unggul. Nantinya spermanya akan digunakan untuk program kawin suntik ke seluruh ternak di Gianyar, bahkan bisa menjangkau wilayah Bali secara umum,” ujar Bupati Mahayastra.
Ia menekankan pentingnya sektor peternakan sebagai penyedia protein hewani sekaligus penopang ketahanan pangan. Selain itu, peternakan juga memiliki peran strategis dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta pelestarian plasma nutfah Sapi Bali.
Lomba yang diikuti oleh perwakilan dari seluruh kecamatan di Gianyar ini memperebutkan total hadiah sebesar Rp25 juta untuk juara pertama. Selain itu, setiap peserta lomba mendapatkan subsidi ongkos pengiriman sapi senilai Rp5 juta per ekor, mengingat tingginya risiko transportasi ternak dari kandang ke lokasi kontes.
“Kegiatan ini kami harapkan bisa mendorong semangat peternak untuk terus mengembangkan sapi Bali. Jangan sampai keberadaan peternak justru punah,” tambah Bupati.
Sementara itu, Ketua Panitia Lomba, Ni Putu Sarini, menjelaskan bahwa lomba ini juga menjadi upaya mendukung penetapan Bali sebagai pusat pelestarian bibit sapi Bali untuk skala nasional.
“Pelestarian sapi Bali wajib kita jaga. Provinsi Bali sudah ditetapkan sebagai sumber pelestarian sapi Bali. Jadi tugas kita bersama untuk meningkatkan kualitas dan jumlahnya,” ujar Putu Sarini.
Penilaian lomba dilakukan oleh tim juri dari Pusat Unggulan Penelitian Sapi Bali dan LPPM Universitas Udayana. Kriteria penilaian meliputi kesehatan hewan, organ reproduksi yang baik, bebas dari penyakit menular, serta kesesuaian dengan standar fisik sapi Bali secara kualitatif dan kuantitatif.
Total sebanyak 46 ekor sapi ikut serta di tingkat kecamatan, masing-masing mengirimkan enam sapi. Dari seleksi tersebut, terpilih 14 ekor sapi terbaik untuk bertarung di tingkat kabupaten. Namun, satu peserta mengundurkan diri, sehingga hanya 13 ekor sapi yang bertanding memperebutkan gelar juara.