ARTICLE AD BOX
Kegiatan ini dilakukan untuk menyerap keluhan petani terkait persoalan panen.
Kegiatan yang berlokasi di Banjar Dinas Sendang Pasir ini turut dihadiri oleh sejumlah pejabat, di antaranya Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng Gede Melandrat dan Direktur Utama Perumda Swatantra Buleleng I Gede Boby Suryanto, serta perwakilan pemerintah desa setempat.
Kapolres Buleleng AKBP Ida Bagus Widwan Sutadi mengawali kegiatan dengan panen jagung bersama di lahan pertanian milik salah seorang warga. Selepas panen, rombongan melanjutkan kegiatan dengan melakukan pengecekan langsung ke gudang jagung milik pengepul. Tujuannya adalah untuk melihat secara langsung kondisi dan hasil pertanian yang belakangan dikabarkan mengalami kesulitan dalam pemasaran.
Dalam sesi tatap muka yang digelar setelah peninjauan gudang, AKBP Widwan mengungkapkan bahwa kehadirannya merupakan respons cepat atas informasi mengenai puluhan hektare lahan pertanian jagung di wilayah Bali Barat, khususnya Desa Pemuteran, yang hasil panennya terhambat penjualannya
“Kami hadir untuk memastikan kebenaran informasi tersebut di lapangan. Saat ini, TNI-Polri sudah dilibatkan oleh pemerintah dalam upaya swasembada pangan, dan kami sebagai institusi kepolisian memiliki tugas untuk melakukan pendampingan dan pendataan terhadap para petani,” kata dia.
“Jika ditemukan lahan tidur, maka kami akan dorong untuk dimanfaatkan. Terkait bibit, Polres Buleleng akan mengeluarkan bibit jagung merek Goak Poleng untuk mendukung petani,” lanjut Kapolres asal Desa Patemon, Kecamatan Seririt, Buleleng ini. Dalam sesi dialog yang berlangsung interaktif, salah seorang petani bernama Mat Rasidi menyampaikan sejumlah keluhan yang dihadapi oleh para petani di lapangan. Beberapa kendala yang diutarakan meliputi keterbatasan akses terhadap pupuk dan bibit, harga jual hasil panen yang seringkali tidak sebanding dengan biaya produksi yang dikeluarkan, serta kondisi akses jalan menuju lahan pertanian yang masih kurang memadai.
Menanggapi berbagai keluhan tersebut, AKBP Widwan menunjukkan komitmennya untuk mencari solusi. “Kami akan pelajari dan kaji bersama pihak-pihak terkait, termasuk koordinasi untuk perbaikan akses jalan ke lahan pertanian demi mendukung kelancaran aktivitas petani,” kata dia.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, Gede Melandrat, dalam kesempatan yang sama menyampaikan target pengembangan jagung di wilayah Buleleng seluas 6.600 hektare. Ia menekankan betapa krusialnya penggunaan bibit unggul dan pemeliharaan yang optimal untuk mencapai hasil panen yang maksimal.
Sementara itu, Direktur Utama Perumda Swatantra, I Gede Boby Suryanto, menyatakan kesiapan pihaknya untuk membantu para petani dalam memasarkan hasil panen mereka. “Jangan khawatir, jika tidak ada pihak yang membeli, maka kami dari Perumda Swatantra siap untuk menyerap hasil panen petani, termasuk jagung,” ujarnya.7 mzk