Lomba Bibit Ternak Sapi Bali Jantan Meriahkan HUT Kota Gianyar

Sektor peternakan memegang peranan sangat strategis dalam pembangunan daerah maupun pembangunan nasional. Selain sebagai penyedia konsumsi protein hewani dan untuk peningkatan pendapatan dan kesejahteraan peternak. Sektor peternakan juga mempunyai peranan sangat penting dalam melestarikan plasma Nutfah Sapi Bali dan mendukung ketahanan pangan nasional. “Kami mencari bibit sapi yang unggul, nantinya menjadi model spermanya untuk dikembangkan ke seluruh peternak di Gianyar, bahkan di Bali,” kata Bupati Mahayastra.

Pemkab Gianyar kosteskan per kecamatan. Sapi-sapi yang ikut kontes diberikan biaya pengiriman Rp 5 juta per ekor karena besarnya risiko membawa sapi dari peternakan. Lomba disambut antusiasme peternak. Ketua Panitia Lomba Bibit Sapi Bali, Ni Putu Sarini mengatakan lomba untuk meningkatkan kualitas dan pelestarian sapi Bali. Meningkatkan mutu dan jumlah ternak sapi khas Bali. “Sehingga kita wajib melestarikannya, apalagi pulau Bali sudah ditetapkan sebagai sumber pelestarian bibit sapi Bali untuk dikembangkan ke seluruh Indonesia,” kata Putu Sarini.

Kriteria penilaian, kondisi sehat yang bebas dari penyakit hewan menular, tidak memiliki cacat fisik dan genetis. Memiliki organ reproduksi yang baik serta memiliki ciri fisik sapi Bali yang memenuhi syarat kualitatif dan kuantitatif sesuai standar. Penilaian dimulai dari tanggal 3 Maret di 7 kecamatan yang diikuti oleh 46 ekor sapi. Tim penilai dari Pusat Unggulan Penelitian Sapi Bali dan LPPM Universitas Udayana.

Sapi yang mengikuti lomba sebanyak 46 ekor, setiap kecamatan memiliki wakil 6 ekor sapi. Hasil penjurian di tingkat kecamatan akan dipilih 2 ekor yang terbaik untuk mewakili di tingkat kabupaten. Juara I, II, dan III dinilai berdasarkan penilaian oleh dewan juri. @ nvi