MU Kejutkan Athletic Bilbao, Tiket Final Liga Europa di Depan Mata

13 hours ago 4
ARTICLE AD BOX
Tim asuhan Ruben Amorim, yang tengah menjalani musim buruk di Premier League, tampil luar biasa dengan mencetak tiga gol dalam 15 menit terakhir babak pertama. Hasil ini benar-benar tak terduga mengingat United kerap kesulitan mencetak gol, sementara Athletic memiliki rekor pertahanan terbaik di LaLiga musim ini.

Tiga gol MU dicetak melalui sundulan Casemiro setelah umpan silang Harry Maguire, penalti Bruno Fernandes setelah pelanggaran Daniel Vivian terhadap Rasmus Hojlund yang berujung kartu merah, dan satu lagi gol Fernandes setelah menerima assist backheel dari Casemiro. United bahkan hampir menambah keunggulan lewat tendangan Noussair Mazraoui yang membentur mistar dan sundulan Casemiro yang mengenai tiang.

Pelatih MU, Ruben Amorim, menyebut hasil ini sebagai kejutan besar. “Saya pikir ini hasil terbaik karena tidak ada yang menyangka. Ini sulit dijelaskan. Kami berkembang dalam beberapa laga terakhir. Meski kalah, kami kadang bermain bagus. Hari ini, setelah kami mencetak gol, pemain jadi lebih bebas. Kami bisa menjuarai kompetisi ini,” katanya.

Musim ini, performa MU di Premier League memang mengecewakan — hanya enam kemenangan dari 23 laga. Sebaliknya, di Liga Europa, mereka sudah mengoleksi tujuh kemenangan dari sembilan pertandingan.

Namun kemenangan ini tidak datang dengan mudah. Athletic Club tampil menekan di awal pertandingan, memanfaatkan dukungan luar biasa dari puluhan ribu pendukung yang memenuhi jalanan Bilbao sejak siang hari. Peluang-peluang sempat tercipta lewat Álex Berenguer dan Iñaki Williams, namun berhasil digagalkan oleh André Onana dan Victor Lindelöf.

Kekecewaan mendalam terlihat di pihak tuan rumah. Pelatih Athletic Club, Ernesto Valverde, mengkritik keras keputusan wasit Espen Eskas atas penalti dan kartu merah untuk Vivian. “Itu terlalu berat. Tidak hanya karena mereka unggul 2-0, tapi kami harus bermain dengan 10 orang. Itu sangat memengaruhi permainan kami,” ujarnya.

Atmosfer panas terus berlanjut di babak kedua, dengan suporter tuan rumah meluapkan kemarahan terhadap wasit, termasuk saat satu operan mengenai kaki Eskas dan pelanggaran Maguire terhadap Maroan Sannadi tidak digubris.

Meski demikian, MU tetap mampu mengendalikan tekanan dan hampir mencetak gol keempat. Namun Ruben Amorim memilih bersikap hati-hati. “Saya ingatkan pemain untuk fokus ke leg kedua. Kami harus belajar dari 20 menit pertama, bukan hanya selebrasi gol. Masih ada laga melawan Brentford di liga, dan leg kedua pekan depan. Segalanya bisa berubah,” tegas Amorim.

Leg kedua akan digelar di Old Trafford minggu depan. Dengan keunggulan tiga gol dan satu pemain dari Athletic terkena skorsing, MU berada di atas angin. Namun, seperti yang ditekankan Amorim: “Dengan United, apa pun bisa terjadi.”

Read Entire Article