ARTICLE AD BOX
DENPASAR, NusaBali
Menjelang pelaksanaan The 2025 Asia Grassroots Forum pada 21–23 Mei mendatang di Nusa Dua, Bali, PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) bersama CELIOS menggelar diskusi pra-forum bertajuk Road to Asia Grassroots Forum pada Selasa (15/4), di UID Campus, Serangan, Denpasar Selatan.
Diskusi ini menghadirkan akademisi, aktivis, pengamat, hingga jurnalis untuk membahas tantangan dan potensi ekonomi akar rumput, khususnya sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) lokal yang menjadi tulang punggung ekonomi Bali dan nasional.
Direktur Ekonomi dan Digital CELIOS, Nailul Huda, mengungkapkan bahwa UMKM masih menghadapi banyak tantangan, mulai dari kualitas SDM yang belum merata, laporan keuangan yang belum tertib, hingga keterbatasan akses keuangan dan teknologi.
“Permasalahan internal UMKM turut berkontribusi pada sulitnya mereka naik kelas. Diperlukan pendekatan menyeluruh yang menyasar ekosistem UMKM, bukan hanya bantuan modal,” ujar Huda dalam paparannya secara virtual.
Data Kemenkop UKM tahun 2023 menunjukkan UMKM berkontribusi 61,9 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dan menyerap 97 persen tenaga kerja.
Di Bali, UMKM lokal mendorong pertumbuhan ekonomi 5,48 persen pada 2024, melampaui rata-rata nasional yang hanya 5,03 persen.
Sementara itu Katrina Inandia, Project Lead The 2025 Asia Grassroots Forum, menekankan pentingnya kebijakan yang tepat sasaran dan kontekstual.
“Untuk mendorong UMKM lokal, kita perlu memahami kondisi masing-masing wilayah. Forum ini diharapkan menjadi ruang lahirnya solusi konkret dari berbagai pemangku kepentingan,” katanya.
Diskusi juga mengangkat isu ketimpangan akses pasar dan perizinan yang masih membelit UMKM lokal di Bali. Para peserta sepakat perlunya kolaborasi antara pemerintah, swasta, akademisi, dan lembaga keuangan untuk menciptakan ekosistem yang sehat dan inklusif.
Kegiatan Road to Forum ini merupakan bagian dari perjalanan menuju The 2025 Asia Grassroots Forum yang akan diselenggarakan oleh Amartha di Grand Hyatt Nusa Dua, Bali, pada 21–23 Mei 2025.
Forum ini akan mempertemukan pelaku usaha, investor, pembuat kebijakan, dan inovator dari kawasan ASEAN untuk mencari solusi atas tantangan pembangunan ekonomi akar rumput.
“Amartha mengundang seluruh pemangku kepentingan untuk hadir dalam forum utama agar bersama-sama kita bisa mendorong transformasi ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” pungkas Katrina.7mao