ARTICLE AD BOX
DENPASAR, NusaBali
Suhu politik di Golkar Bali kini sedang panas. Maklum saja, Golkar Bali akan menggelar Musyawarah Daerah (Musda) pada, Jumat (23/5) lusa. Namun dari sejumlah nama yang sebelumnya muncul sebagai kandidat Ketua DPD I Golkar Bali, hanya satu yang gencar menggalang dukungan hingga hari-hari akhir jelang Musda, yakni Ketua DPP Partai Golkar Bidang Pemenangan Pemilu Bali-NTT-NTB, Gede Sumarjaya Linggih alias Demer. Anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali lima periode ini pun percaya diri meraup dukungan penuh dari pemilih suara di Musda nanti.
“Saya optimis dan sudah mendapat dukungan 8 dari 9 DPD II se-Bali, dengan satu kabupaten belum mendukung (Bangli),” ujar Demer saat hadir dalam Podcast ‘Gong Demokrasi’ di Kantor Harian Umum NusaBali Jalan Jepun Pipil No 1 Denpasar, Selasa (20/5). Selain dukungan DPD II Golkar, dukungan pusat juga sangat kuat, termasuk dari Ketua Umum Golkar dan organisasi sayap seperti MKGR dan AMPI. Ia menyebut bahwa restu sudah jelas diberikan untuk dirinya.
Di hari-hari terakhir jelang Musda, nama Demer juga sulit terbendung. Diprediksi akan terjadi aklamasi untuk pemilihan Ketua DPD I Golkar Bali. Untuk maju sebagai calon minimal kantongi 5 suara (30 persen dari total 15 suara). Karena 30 persen dari 15 adalah 4,5, dan harus dibulatkan ke atas. Jadi syarat minimal pencalonan itu 5 suara. “Kalau tidak ada calon lain yang memenuhi 30 persen, maka secara aturan bisa aklamasi. Tapi kita tetap tunggu hari-H. Saya tidak mau terlalu percaya diri. Lebih baik kita tunggu dinamika sampai hari pemilihan,” ujar politisi senior Golkar yang juga dikenal sebagai pengusaha ini.
Untuk diketahui 15 suara tersebut terbanyak milik DPD II Golkar Kabupaten/Kota se-Bali, yakni 9 suara. Pasalnya, tiap DPD II Golkar Kabupaten/Kota punya 1 suara di Musda Golkar Bali. Sedangkan DPP Golkar memiliki 1 suara, DPD I Golkar Bali punya 1 suara, dan Dewan Penasihat DPD I Golkar Bali juga punya 1 suara. Sedangkan Organisasi Sayap Partai Golkar (AMPG dan KPPG), Organisasi Pendiri Partai Golkar atau Tri Karya (SOKSI, Kosgoro, MKGR), dan Organisasi yang didirikan Partai Golkar masing-masing punya 1 suara.
Demer menambahkan salah satu yang mendasari keputusannya maju sebagai calon Ketua DPD I Golkar Bali karena dorongan kuat dari kader daerah dan kondisi Golkar Bali yang menurun. Ia menyampaikan sudah meminta izin dari Ketua Umum (Ketua Umum Golkar Bahlil Lahadalia), karena sebelumnya memegang peran penting sebagai Ketua Pemenangan Pemilu Bali-Nusra. Menurutnya, Golkar Bali harus bangkit, karena partai politik diukur dari jumlah kursi legislatif. “Jika menurun, berarti ada masalah yang perlu dibenahi,” ungkapnya.
Menurutnya, pada Pemilu 2024, Golkar Bali turun ke peringkat ketiga untuk raihan kursi di DPRD Bali. Beberapa penyebab penurunan ini adalah adanya perbedaan tajam antara keputusan DPD I dan pusat terkait penempatan tokoh caleg. Banyak tokoh yang dianggap populer tetapi tidak punya elektabilitas, sehingga gagal terpilih. Demer menekankan pentingnya strategi yang peka dan akurat dalam membaca pemilih. Selain itu Golkar juga tidak mengusung calon sendiri dalam Pilgub 2024 karena survei internal menunjukkan elektabilitas tokoh internal rendah. Ia menjelaskan sistem tiga lapis survey, yakni popularitas, elektabilitas, dan ketersediaan kader. “Golkar harus rasional dalam mendengarkan suara rakyat berdasarkan survey,” ungkap politisi asal Desa Tajun, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng ini.
Dia juga menekankan ke depan Golkar harus membuka ruang bagi generasi muda, khususnya Gen Z. Ia merujuk pada prinsip ‘Setiap orang ada masanya, setiap masa ada orangnya’. Ia menyatakan siap mundur jika gagal (dalam kepemimpinan Golkar Bali), dan akan mendorong lebih banyak kader muda mengisi struktur. Demer pun menyatakan keseriusannya untuk maju sebagai Ketua DPD I Golkar Bali dan akan mempertanggungjawabkan kepercayaan yang diberikan kader. Ia menyebut tujuannya adalah meninggalkan catatan sejarah yang baik bagi anak cucu dan masyarakat. "Gede Sumarjaya Linggih hari ini berusaha untuk membuat sejarah yang lebih baik untuk ke depan sebagai warisan saya untuk anak cucu," tegas Demer yang kini duduk di Komisi VI DPR RI ini.
Sementara itu dalam keterangan tertulis yang diterima NusaBali, Selasa kemarin Ketua MKGR Bali I Wayan Suyasa mengatakan Ormas MKGR adalah salah satu Pendiri Partai Golkar. Tentu historis dan semngat ini masih diemban sampai sekarang. Untuk Musda Golkar Bali nanti Suyasa menyatakan tetap tegak lurus dengan DPP Partai Golkar dan DPP Ormas MKGR yang diketuai oleh Adies Kadir yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPR RI.

Ketua MKGR Bali, I Wayan Suyasa –IST
Sedangkan Sekretaris Ormas MKGR, Gusti Ayu Putu Ardaba Kory secara terpisah mengatakan sesuai Namanya, yaitu Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong, MKGR selalu memprioritaskan rasa kebersamaan kekeluargaan dan Gotong Royong itulah yang akan terjadi pada Musda Golkar nanti. Apapun dinamikanya hasil Musda nanti akan berakhir penuh hikmat damai solid dan bersatu kembali. “Kami pengurus MKGR Bali mempunyai anggota dengan jumlah fraksi yang cukup banyak. Salah satunya Bendahara MKGR Bali Ida Komang Kresna Budi yang ini menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Bali,” ungkap Ardaba Kory.
Sebelumnya Sekjen DPP Ormas MKGR Ilham Permana menegaskan instruksi Ketua Umum MKGR Adies Kadir yang disampaikan dalam rapat pleno DPP Ormas MKGR untuk mengamankan langkah Gde Sumarjaya Linggih, salah satu kader terbaik Ormas MKGR yang saat ini menjabat Dewan Penasihat DPP Ormas MKGR, sekaligus Ketua Forum Komunikasi Fraksi Partai Golkar Ormas MKGR (FK FPG Ormas MKGR) ke kursi Ketua DPD I Golkar Bali.
Seperti diberitakan sebelumnya sejumlah kandidat yang disebut-sebut bakal bertarung dalam Musda Golkar Bali nanti ada incumbent Nyoman Sugawa Korry, politisi senior asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng yang saat ini masih sebagai Ketua DPD I Golkar Bali. Selain Demer dan Sugawa ada kandidat kuat lainnya, yakni Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra alias Gus Adhi, kader senior Golkar asal Kelurahan Kerobokan, Kecamatan Kuta Utara, Badung yang merupakan Ketua Harian Depinas SOKSI (Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia), salah satu organisasi pendiri Partai Golkar. Gus Adhi yang mantan Sekretaris DPD II Golkar Badung pernah dua periode duduk di DPR RI Dapil Bali.
Yang mengejutkan, ada juga ‘kuda hitam’ akan berebut jabatan Ketua DPD I Golkar Bali. Dia adalah I Wayan Suyasa, politisi Golkar asal Desa Penarungan, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung. Suyasa yang pernah menjabat Wakil Ketua DPRD Badung periode 2019-2024, juga tercatat sebagai Ketua DPD Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR) salah satu organisasi pendiri Partai Golkar. 7 nat, sur